Pemerintah Kecamatan Wajib Dukung Program Bunda Literasi
Pj Bupati Mura : Saya Tugaskan 10 Bunda Literasi Kecamatan Untuk Ajukan Anggaran Kegiatan Literasi di Tahun Anggaran 2024
borneohitz.com, MURUNG RAYA – Pj Bupati Murung Raya (Mura) Dr Hermon Msi mengapresiasi atas pengukuhan 10 orang Bunda Literasi oleh Bunda Literasi Kabupaten Murung Raya Melsi Hermon pada kegiatan pembukaan Festival Literasi dan Arsip di GPU Tira Tangka Balang, Kamis (18/1/2024).
Selain berikan apresiasi Pj Bupati juga langsung memberikan tugas yang wajib untuk segera di laksanakan oleh mereka (Bunda Literasi.red), yaitu segera menyusun keperluan anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatan literasi di tingkat kecamatan.
“Harus kita akui tingkat minat baca serta kemampuan menulis serta pemahaman tentang literasi di masyarakat kita masih rendah, khususnya tingkat kecamatan dan desa. Sehingga ini tugas yang harus segera di realisasikan oleh mereka yang di kukuhkan hari ini,” kata Hermon.
Menurutnya pemerintah daerah saat ini terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya masyarakat melalui dinas terkait yang menangani pendidikan, dan bukan hanya itu upaya ini juga tengah di laksanakan oleh para penggiat perpustakaan khususnya di beberapa desa yang ada di Kecamatan Murung.
“Kami mengapresiasi dan terus mendukung upaya para penggiat perpustakaan. Kali ini melalui Festival Literasi dan Arsip yang baru pertama kali di cetus oleh Dinas Arsip dan Perpustakaan pemerintah daerah, kemudian menugaskan lagi para Bunda Literasi di 10 kecamatan ini untuk bukan hanya mengkampanyekan namun sekaligus menganggarkan dana kegiatan literasi di tempatnya bertugas, tentunya wajib di dukung oleh pemerintah kecamatan,” ujarnya lagi.
Â
Fasilitas Perpustakaan Merupakan Upaya Efektif Bunda Literasi Tingkatkan Minat Baca dan Literasi di Kecamatan
Sementara Bunda Literasi Kabupaten Mura Melsi Hermon mengatakan bahwa, melalui pengembangan perpustakaan sebagai fungsi edukasi untuk menumbuhkan minat baca dan literasi. Sehingga kendala klasik yang selalu berulang-ulang gagalnya upaya peningkatan minat baca adalah akibat minimnya fasilitas sarana dan prasarana.
“Fasilitas ataupun sarana dan prasarana perpustakaan ini merupakan wisata budaya membaca dan meningkatkan kemampuan literasi para peminat ataupun pengunjungnya, dalam hal ini sasaran kita adalah seluruh masyarakat,” papar Melsi.
“Melalui mereka, kami menitipkan harapan agar peningkatan minat baca dan kemampuan literasi bagi masyarakat kita dapat merata dan dapat di rasakan manfaat besarnya oleh seluruh masyarakat kita kedepan,” tutupnya singkat. (bhz)